Ade Sopyan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Senin, 08 Juni 2015

Degradasi Moral Masyarakat Tanjungpinang Akibat PLN


Degradasi moral masyarakat atau merosotnya moral masyarakat itu tidak lain diakibatkan oleh perkembangan teknologi itu sendiri, perubahan sosial dan kemajuan teknologi kini telah mempengaruhi masyarakat sekitar khususnya masyarakat Tanjungpinang salah satunya adalah PLN. Pemadaman listrik dibeberapa daerah khususnya yang terjadi di Kota Tanjungpinang ini membuat gondok dan memuncaknya amarah masyarakat. Kemarahan kolektif masyarakat sepertinya tidak bisa dibendung lagi.
Bagaimana tidak, bukan hanya frekuensi pemadaman yang bertambah namun durasinya kini semakin panjang, bakhan setelah diadakan orasi dikantor PLN Tanjungpinang pun semakin menjadi-jadi. Frekuensi pemadaman mencapai 4 kali dalam sehari.
Rasa kecewa dan bosan melihat kinerja PLN yang tidak berubah-ubah. Sehingga membuat masyarakat mengisi aktivitasnya dengan berbagai status cercaan bahkan makian diruang publik baik di facebook, Blackberry Massanger, twitter, dan sampai-sampai turun kelapangan lagsung hanya untuk memberikan peringatan kepada pejabat PLN atau pihak terkait untuk meminimalisasi pemadaman listrik.
Aksi yang dilakukan seharusnya berlangsung damai, malah menimbulkan aksi kekerasan dan parahnya lagi masyarakat yang ikut serta mengalami luka-luka.
Namun apa boleh buat, semua kekecewaan dan kemarahan masyarakat terhadap kinerja  PLN menjadi penyakit sendiri. Sakit akibat setelah dampak aksi masyarakat dan kejiwaan setelah mencerca namun kebijakan dan kinerja PLN tidak kunjung berubah.
Menariknya lagi, PLN membuat moral masyarakat sekitar khususnya Kota Tanjungpinang merosot drastis. Bagaimana tidaknya, contoh kecil ditengah asyiknya aktivitas Ibu Rumah Tangga memasak misalnya, tiba-tiba PLN melakukan pemadaman mendadak. Tanpa disenga maupun disengaja keluar kata-kata yang tidak baik dari ibu rumah tangga tersebut, meskipun tidak di lantunkan secara lisan didalam hatinya pasti merasa gondok dan geram karena ativitasnya terhambat akibat  PLN.

Lain lagi, terhambatnya aktivitas di rumah dan di kantor-kantor akibat PLN melakukan pemadaman yang terlalu sering menimbulkan sejumlah cacian yang dan amarah yang tak kunjug selelsai, Jejaring sosial menjadi salah satu wadah masyarakat untuk memberikan penilaian atas kinerja PLN seperti Facebook, Twitter, Blackberry Massenger. Ungkapan umpatan kekesalan, rasa gondok, geram, marah, pasrah melihat akibat aksi pemadaman listrik memenuhi ruang-ruang komentar yang hampirnya semuanya bernada sinis dan negatif dikarenakan pemadaman listrik yang terlalu sering dan tidak dapat diprediksi lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar