Degradasi moral
masyarakat atau merosotnya moral masyarakat itu tidak lain diakibatkan oleh
perkembangan teknologi itu sendiri, perubahan sosial dan kemajuan teknologi
kini telah mempengaruhi masyarakat sekitar khususnya masyarakat Tanjungpinang
salah satunya adalah PLN. Pemadaman
listrik dibeberapa daerah khususnya yang terjadi di Kota Tanjungpinang ini
membuat gondok dan memuncaknya amarah masyarakat. Kemarahan kolektif masyarakat
sepertinya tidak bisa dibendung lagi.
Bagaimana tidak, bukan hanya frekuensi pemadaman yang bertambah namun
durasinya kini semakin panjang, bakhan setelah diadakan orasi dikantor PLN
Tanjungpinang pun semakin menjadi-jadi. Frekuensi pemadaman mencapai 4 kali
dalam sehari.
Rasa kecewa dan bosan melihat kinerja PLN yang tidak berubah-ubah. Sehingga
membuat masyarakat mengisi aktivitasnya dengan berbagai status cercaan bahkan
makian diruang publik baik di facebook, Blackberry Massanger, twitter, dan
sampai-sampai turun kelapangan lagsung hanya untuk memberikan peringatan kepada
pejabat PLN atau pihak terkait untuk meminimalisasi pemadaman listrik.
Aksi yang dilakukan seharusnya berlangsung damai, malah menimbulkan aksi
kekerasan dan parahnya lagi masyarakat yang ikut serta mengalami luka-luka.
Namun apa boleh buat, semua kekecewaan dan kemarahan masyarakat terhadap
kinerja PLN menjadi penyakit sendiri.
Sakit akibat setelah dampak aksi masyarakat dan kejiwaan setelah mencerca namun
kebijakan dan kinerja PLN tidak kunjung berubah.
Menariknya lagi, PLN membuat moral masyarakat sekitar khususnya Kota
Tanjungpinang merosot drastis. Bagaimana tidaknya, contoh kecil ditengah
asyiknya aktivitas Ibu Rumah Tangga memasak misalnya, tiba-tiba PLN melakukan
pemadaman mendadak. Tanpa disenga maupun disengaja keluar kata-kata yang tidak
baik dari ibu rumah tangga tersebut, meskipun tidak di lantunkan secara lisan
didalam hatinya pasti merasa gondok dan geram karena ativitasnya terhambat
akibat PLN.
Lain lagi, terhambatnya aktivitas di rumah dan di kantor-kantor akibat PLN
melakukan pemadaman yang terlalu sering menimbulkan sejumlah cacian yang dan
amarah yang tak kunjug selelsai, Jejaring sosial menjadi salah satu wadah masyarakat untuk memberikan
penilaian atas kinerja PLN seperti Facebook, Twitter, Blackberry Massenger.
Ungkapan umpatan kekesalan, rasa gondok, geram, marah, pasrah melihat akibat
aksi pemadaman listrik memenuhi ruang-ruang komentar yang hampirnya semuanya
bernada sinis dan negatif dikarenakan pemadaman listrik yang terlalu sering dan
tidak dapat diprediksi lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar