Ade Sopyan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Senin, 08 Juni 2015

Jurnalis Tanjungpinang Pos Tantang Era Globalisasi Informasi



            Era global bisa dibilang memberikan pengaruh pada semua bidang kehidupan manusia tak terkecuali jurnalisme. Para jurnalis Tanjungpinang Pos sudah mempersiapkan jawaban sebelum datangnya zaman dimana produk percetakan yang fisiknya akan berkurang namun tidak untuk eksistensinya. Mereka sudah mulai online sejak lama semenjak Tanjungpinang pos mulai berdiri  28 oktober 2009.
“Kita sudah mulai menggunakan sistem online ini sejak Tanjungpinang pos berdiri, kami bekerjasama dengan beberapa scope seperti apple, IBM, Blackberry, dan android dalam bentuk produk koran digital mempermudah untuk pembaca dalam mendapatkan informasi melalui gadget mereka masing-masing,” ujar Arga Peradi (Kepala perusahaan Tanjungpinang pos).
            Arga juga menjelaskan bagaimana bahwa untuk menjawab semua tantangan era globalisasi untuk media percetakan seperti koran tidaklah menjadi masalah, koran secara esensi tidak akan pernah berkurang meskipun nilai fisiknya menjadi berkurang. Perbedaan yang jelas pada media ini adalah pada koran menggunakan kurs dari penggunaan kertasnya sedangkan media online lebih mudah dan murah untuk sebagian orang yang bisa dan ada media untuk mengaksesnya.
            Arga tidak sendiri dalam menjawab tantangan ini. Bersama jajaran stafnya, mereka pun bekerjasama untuk menjadikan eksistensi koran khususnya Tanjungpinang pos tetap stabil dan terus memberikan informasi yang  aktual. Abas (Redaktur tanjungpinang post) menambahkan, “meskipun omset dalam menjalankan media online ini tidak ada, namun harus dipersiapkan karena harus menyeimbagi global dan mempermudah publik untuk mendapatkan informasi.”
            Dengan beberapa keunikan yang ada di nama tanjungpinang pos lebih meningkatkan eksisitensinya didalam dunia jurnalis, dari sebuah nama akan menimbulkan karakteristik media tersebut. Dengan dorongan-dorongan yang menyebabkan Tanjungpinang pos tetap berdiri adalah ada pasarnya. Tanjungpinang pos yang letaknya sangat strategis tepat di Ibu Kota Propinsi Kepri ini memberikan optimisme para jurnalisnya untuk tetap eksis. Acuan yang paling penting adalah mengacu pada lima pilar demokrasi yaitu eksekutif, legislatif, yudikatif, pers dan media sosial. Pers merupakan pilar keempat dari kelima pilar tersebut yang akan menjadi penyeimbang dalam sistem demokrasi khususnya di Ibu Kota Provinsi Kepri.
            Tanjungpinang pos adalah salah satu media pers yang menjadi kontrol sosial. Tanjungpinang pos mengontrol dalam berbagai bentuk kegiatan yang lebih memfokuskan berita lokal. “Di dalam halaman depan koran tanjungpinang pos lebih banyak memuat berita lokal, sedikit sekali bahkan tidak ada berita nasional, kalaupun ada berita tersebut diletakan di bagian terkecil saja.” Papar Arga
            Inilah sebuah tekad, bahwa sebagai kawasan Kepulauan Riau, maka sudah selayaknya untuk Tanjungpinang pos memberikan informasi yang lebih memiliki nilai tarik pasar yang paling digemari pembaca dan memiliki rasa ingin tahu yang banyak. Salah satu Mahasiswa juga memberikan tanggapan mengenai eksistensi Tanjungpinang pos di media online “Tanjungpinang pos sudah memberikan nilai positif bagi pembaca khusunya kami dikalangan mahasiswa yang tidak banyak waktu untuk membeli koran dan mencari tahu peristiwa yang terjadi khususnya di Kepulauan Riau ini, karena Tanjungpinang pos sudah menyediakan software di smartphone, itu sangat mempermudah kami untuk mengetahui isu-isu yang terjadi khusus di Kepri,” ujar Niken Taurista (Mahasiswi FKIP UMRAH)
            Tanjungpinang pos yang memiliki wartawan lebih kurang tujuh belas orang ini, telah mampu menjawab tantangan di era globalisasi informasi. Menjawab tantangan ini dengan persiapan yang sudah disiapkan sebelumnya dengan baik sehingga memberikan kesan positif kepada pembaca.
            Arga menambahkan dengan sangat optimisme, “Tidak masalah media online berkembang, itu lebih membuat para jurnalis percetakan ingin lebih inovatif dalam menaggapi hal tersebut.”
            Arga juga menjelaskan bebrapa bentuk inovatif dari media Tanjungpinang pos yang disediakan didalam media cetak atau produk jurnalistiknya. Mereka menyediakan barcode bagi pengguna smartphone maupun android untuk mempermudah mereka dalam mengakses informasi melalui gadget atau smartphone tersebut. Barcode tersebut diletakan disisi kiri atas laman koran depan, ada juga barcode yang diletakan di dalam iklan-iklan koran. Dengan demikian, iklan-iklan yang tersedia barcode nya yang sudah dipindai dengan smartphone berubah menjadi animasi bergerak sesuai dengan animasi yang telah dibuat oleh iklan tersebut. 

            Arga menegaskan lagi, software tidak ada masalah bagi kami. Tanjungpinang pos terus eksistensi. Jangankan koran, bisa saja buku-buku bacaan juga sama menjadi bacaan yang diakses secara online.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar