Ade Sopyan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Senin, 08 Juni 2015

Menjelang Bulan Puasa Harga Sembako Merangkak Naik


Menjelang bulan suci Ramadhan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Tanjungpinang mulai merangkak naik. Kenaikan cukup signifikan terjadi pada harga sembako jenis beras, telur, minyak goreng dan bawang putih yang melonjak hingga mencapai dua hingga tiga kali lipat. Selain itu pasokan yang terbatas membuat warga terpaksa melakukan aksi borong untuk kebutuhan puasa, Kamis (11/6)
Kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok ini terjadi sejak sepekan terakhir dibeberapa pasar tradisional di  Pasar baru yang merupakan pasar terbesar. Hampir sebagian besar harga komoditi utama seperti beras, telur ayam, minyak goreng hingga bawang putih terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Kenaikan harga paling mencolok terjadi pada bawang putih yang mencapai dua kali lipat dari harga sebelumnya yakni dari 6000 rupiah perkilonya menjadi 12.000 ribu rupiah perkilonya. Belum tibanya masa panen yang kemudian berakibat pada minimnya pasokan diduga menjadi penyebab kenaikan harga ini, padahal seiring dengan semakin dekatnya bulan puasa, permintaan dari pembeli justru terus meningkat. Selain bawang putih, kenaikan harga juga terjadi pada sembako jenis beras. Harga beras kualitas super kini telah mencapai 6300 rupiah perkilonya, naik 500 rupiah dari harga sebelumnya sebesar 5800 rupiah perkilonya.
Di Pasar baru itu sendiri  harga sembako juga merangkak naik. Kenaikan harga paling melonjak pada bawang putih yang naik hingga 300 persen dari harga biasanya. Dari 3000 rupiah kini menjadi 12000 rupiah perkilo. Harga bahan pokok seperti telur, minyak goreng, gula, terigu dan sayuran mulai merangkak naik.
Telur yang semula 12.000 rupiah menjadi 13.000 rupiah perkilo. Minyak goreng 7500 rupiah menjadi 8500 rupiah. Kenaikan harga sembako ini memberatkan para konsumen, karena kenaikan tidak hanya satu jenis tetapi hampir semua jenis sembako.
 Menurut pedagang, kenaikan harga sembako di pasar tradisional  diduga dikarenakan tingginya permintaan konsumen menjelang empat hari sebelum puasa Ramadhan tahun ini. Tidak hanya itu para pembeli mengeluhkan kebijakan yang diberikan pemerintah mengenai naiknya sembako

“ ya tentunya , keberatan harga- harga semakin naik sementara gaji pekerja tidak ada kenaikan, tapi mau gimana lagi, karna setiap tahun seperti ini, lagian kan sekarang menjelang puasa, ya nikmatin aja “ tuturnya sambil tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar