Wajahnya selalu
tampak gembira, tak pernah terlihat perasaan sedih. Senyum ramah dan wajah
riang selalu di perlihatkan kepada semua orang. Tak pernah dia meminta belaskasihan kepada orang lain.
Hari-harinya dia
jalani dengan penuh semangat. Tak pernah dia mengeluh apalagi berputus asa.
Dia selalu menjalankan pekerjaannya dengan
sungguh-sungguh, meskipun banyak orang mengatakan pekerjaan itu sangat rendah
dan tidak pantas dilakukan oleh mereka. Namun baginya
apapun pekerjaannya, harus selalu
dijalankan dengan sebaik mungkin.
Ya inilah sekilas cerita tentang seorang ibu paruh baya yang
mencari nafkah dari sebotol plastik bekas. Dia selalu tersenyum, dalam
menjalani hidupnya walaupun tidak seelit yang mereka bayangkan. Pagi –pagi
sekitar pukul 6 ibu yang kerap dipanggil salamah ini bekerja dengan membawa
satu kantung karung goni untuk mencar
plastic bekas dari sisa air mineral dari tong sampah dipinggir jalan.
Senyum manisnya yang
dilengkapi dengan balutan kulit wajah yang tidak muda lagi seketika itu
terpancar dari hati nurani ibu salamah ketika melihat barang bawaannya laku terjual,
harapan demi harapan tentunya selalu tersimpan di dalam hati ibu yang telah
lama menjanda ini. Rupiah demi rupiah selalu ia sisipkan untuk keperluan
mendesak yang sekiranya suatu saat nanti
di butuhkan. Uang sisa yang bisa mengisi isi perut untuk satu
hari saja udah terbilang cukup.
Pekerjaan yang bukan satu-satunya rutinitas yang dilakukan
ibu salamah ini, sudah lama di tekuninya semenjak sang pendamping hidup sudah
hampir 25 tahun silam meninggalkannnya tanpa sebuah pesan dan jaminan. Semenjak itulah ibu salamah membanting tulang
untuk memenuhi kehidupannya dan memutuskan menjadi seorang pemulung, walapun
sebagian orang mengatakan pekerjaan menjadi pemulung adalah pekerjaan yang
sangat menjijikan, tapi tidak dengan ibu ini,
pekerjaan apapun yang dilakukannya yang penting halal dan tentunya tidak
merugikan orang banyak. Ujarnya.
Hidup enak, serta berkecukupan hanya angan-angan yang
tetunya jauh dari kepastian. Namun ibu
salamah selalu tekun menjalani hari- harinya dengan harapan suatu saat nanti ada
keajaiban datang menghampiri keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar