Harapan
Besar Seorang Mahasiswa Penjual Donat
Tidak ada satupun manusia yang bisa menyangkal
takdir yang telah di gariskan oleh sang
pencipta, bermewah mewahan impian setiap mahluk hidup. Tapi apa mau dikata
takdir berkata lain terhadap kehiduapn seorang mahasiswa fakultas kelautan
universitas maritim raja ali haji ini . Hidup merupakan sebuah tantangan bagi siapa yang
menjalaninya.
Tak kenal lelah, putus asa, dan
terus maju. Seperti pemuda yang bernama lengkap Abdul aris pemuda dengan sosok tegas, perawakan yang
tinggi, serta wajah sayunya lebih tua di banding usia sebenarnya.
Keinginan mulia yang menjadikan dirinya begitu semangat menjalani
kehidupan waupun keadaan ekonomi yang berkecukupan serta tekad yang kuat untuk
merubah kehidupan yang lebih baik. Tidak ada hambatan , tidak ada halangan untuk dirinya melanjutkan studinya. kehidupan
ekonomi yang serba berkecukupan membuat dirinya harus memutar otak, agar bisa
memenuhi kebutuhan kuliahnya.
Dana beasiswa belum bisa mencukupi, mengingat
biaya hidup seperti kos, makan, transportasi
tidak seimbang dengan dana yang dia terima. Walaupun seperti itu pemuda
kelahiran cirebon ini selalu mengucap rasa syukur atas apa yang dia terima.
Harapannya adalah bisa merubah nasib dan sukses, bisa sarjana tanpa
membebani hidup kedua orang tuanya. Kuliah bukanlah rutinitas satu satunya,
setiap hari selain kuliah dia berjualan kue untuk menambah uang saku.
Rutinitas pembuatan
kue donat, aris memulainya dari pukul 03 subuh hingga pukul 05 subuh dengan fasilitas seadaanya tidak membuat
dirinya berputus asa, serta tidak menghilangkan rasa enak dari donat yang dia
buat. Donat- donat yang tersimpan rapi dan siap di jual.
Sembari
kuliah aris berjualan donat, satu harga donat dia jual seharga Rp. 1000,-.
Walupun banyak yang mencibir, menghina, bahkan terkadang kawan sekelas dan
kawan fakultas membuat mental dia jatuh, sosok tanggug jawab menghadapi
perihnya hidup yang membuat dirinya bertahan. Tidak peduli orang berbicara apa
tentang dirinya, dia selalu tersenyum karena perjuangan bagian dari hidupnya.
walaupun hasil dari jualan donat tidak seberapa, tapi baginya itu adalah
hasil keringat sendiri yang tidak akan
ternilai berharga dari apapun, motivasi
berjuaan donat karena ingin melatih diri supaya tidak bergatung pada
orang lain dan kedua orang tua serta ingin mandiri secara ekonomi ungkapnya .
Sosok kedua
orangtua yang menjadi seribu semangat bagi dirinya, melihat kondisi keluarga
yang sederhana tidak merubah tekad aris untuk tetap bersemangat serta berjuang
demi hidup lebih baik , serta keinginan kuat untuk memberikan kado terindah
kepada kedua orang tuannya yaitu dengan berfoto bersama keluarga di hari
kelulusannya.
Kuliah
yang di selingi dengan berjualan donat tidak membuat sosok pemuda satu ini
merasa bosan, walupun tidak di dampingi oleh keluarganya dan menjalani hidup
sebatang kara di tanah perantauan. entah mengapa walupun jadwal kuliah
berkecimbung dengan kegitan berjualan donat tidak menjadi penghambat bagi
pemuda 22 tahun ini. karena selalu tersimpan di benaknya, untuk sekarang ini
mencari uang dan tidak menyusahkan kedua orang tuanya, tidak seperti
mudahnya membalikan telapak tangan,
sedikit demi sedikit uang yang di dapat dari hasil penjualan di kumpulkannya,
dari situ lah aris bisa membeli kebutuhan kuliahnya seperti alat tulis dan
sebaginya.
Hatinya
terkadang merasa ciut melihat kondisi untuk membahagiakan keluarganya kelak,
hanya sebuah harapan besar, dia tetap berjuang keras, seta berusaha agar dia
bisa membahagiakan kedua orang tuanya yaitu dengan pendidikan karena pendidikan
merupakan perioritas baginya.
Langkah niatnya selalu diiringi dengan doa dan
harapan. Hidup selalu akan terus berjalan, tanpa seseorang itu menuggu. Hasil
yang diperoleh tergantung bagaimana kita mendapatkannya ,Semangat dan kegigihan
harus di landasi dengan tujuan dan kemauan yang kuat”, tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar