Ade Sopyan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jumat, 10 April 2015

Tarif Angkot Tidak Stabil



JENIUS POS- pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang terjadi dua pekan lalu membuat sebagian pengguna kendaraan bermotor khususnya Angkutan Umum ( angkot) mengeluhkan kebijakan Pemerintah, Sabtu (11/3).

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), membuat sejumlah para pengguna angkutan Umum merasa tidak konsisten dengan tarif  yang di keluarkan oleh setiap sopir. Pasalnya ada beberapa angkot yang meminta tarif lebih dari biasanya, yang awal mula tarif angkot rute Pamedan-Bincen dengan harga 6 ribu setelah naiknya harga Bahan Bakar Minyak menjadi tidak stabil.

Seperti yang dikatakan Jakaria “ terkadang diminta 6 ribu terkadang 7 ribu dan kadang dia meminta 5 ribu” ujaranya. Tidak hanya itu rute Pamedan-Pasar Baru juga mengalami hal yang sama.

Hal ini membuat sejumlah para penumpang, merasa di permainkan dengan tarif yang tidak tetap “ ya, maunya tetap aja, dengan harga sebelumnya jangan naik-turun biar ada kejelasan dan pera penumpangpun tidak kebingungan” tambahnya lagi.

Namun hal ini di bantah oleh para sopir angkot mengingat harga Bahan Bakar Minyak yang semakin naik “ ya memang kami naikan tarifnya dari awal mulanya 6 ribu jadi 7 ribu mau gimana lagi mas, karena itu kesepakan kami bersama para supir angkot, ya kalau misalkan ada yang menambah atau mengurangi tarif pembayarnya itu kebijakan setiap sopir, tapi kami tetapkan 7 ribu setiap rute” bebernya yang di temui di terimanal Pasar Baru. 

1 komentar:

  1. bagus dew suadah banyak postingan blog nya :) (Y)

    BalasHapus