Tarif Angkot Tidak Stabil
JENIUS POS- pasca kenaikan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang terjadi dua pekan lalu membuat sebagian
pengguna kendaraan bermotor khususnya Angkutan Umum ( angkot) mengeluhkan
kebijakan Pemerintah, Sabtu (11/3).
Kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM), membuat sejumlah para pengguna angkutan Umum merasa tidak
konsisten dengan tarif yang di keluarkan
oleh setiap sopir. Pasalnya ada beberapa angkot
yang meminta tarif lebih dari biasanya, yang awal mula tarif angkot rute Pamedan-Bincen dengan harga
6 ribu setelah naiknya harga Bahan Bakar Minyak menjadi tidak stabil.
Seperti yang dikatakan Jakaria
“ terkadang diminta 6 ribu terkadang 7 ribu dan kadang dia meminta 5 ribu” ujaranya.
Tidak hanya itu rute Pamedan-Pasar Baru juga mengalami hal yang sama.
Hal ini membuat sejumlah
para penumpang, merasa di permainkan dengan tarif yang tidak tetap “ ya, maunya
tetap aja, dengan harga sebelumnya jangan naik-turun biar ada kejelasan dan
pera penumpangpun tidak kebingungan” tambahnya lagi.
Namun hal ini di bantah oleh
para sopir angkot mengingat harga
Bahan Bakar Minyak yang semakin naik “ ya memang kami naikan tarifnya dari awal
mulanya 6 ribu jadi 7 ribu mau gimana lagi mas, karena itu kesepakan kami
bersama para supir angkot, ya kalau misalkan ada yang menambah atau mengurangi
tarif pembayarnya itu kebijakan setiap sopir, tapi kami tetapkan 7 ribu setiap
rute” bebernya yang di temui di terimanal Pasar Baru.
bagus dew suadah banyak postingan blog nya :) (Y)
BalasHapus