Ade Sopyan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jumat, 10 April 2015

Penjualan Kendaraan Bermotor Merosot 20%


            TANJUNGPINANG (HK)- Pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM) Sabtu (28/3) lalu, penjualan motor di Tanjungpinang mengalami pemerosotan  hingga 20 persen. Hal ini terjadi pada beberapa dealer motor di  Kota Tanjungpinang.
            Hal tersebut sangat dirasakan oleh Duta Jaya Motor, penjualan kendaraan bermotor tersebut sangat jauh merosot dari tahun sebelumnnya. Sebelum adanya kenaikan harga BBM, penjualan di tahun 2014 laku hingga sekitar 100 unit. Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 2015 diperkirakan hanya terjual sekitar 50 unit.
            Pantauan di lapangan, Eddy Kurniawan, pimpinan Duta Jaya Motor  mengakui omsetnya naik pada tahun 2013 dan 2014 yaitu hingga Rp200 juta, namun tahun ini omset tersebut sangat diyakininya akan menurun drastis. Dia juga menambahkan bahwa penjualan berkurang bukan hanya diakibatkan oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tetapi  karena berkurangnya lapangan pekerjaan sehingga tidak ada yang membeli motor lagi.
            “Sekarang penjualan menurun bukan cuma karena harga BBM yang naik, namun karena kurangnya lapangan pekerjaan” ungkapnya, Rabu (8/4).
            Di tempat yang berbeda, dealer resmi Yamaha mengalami kestabilan dalam penjualan. Sejak Januari hingga Maret terjual sebanyak 1382 unit kendaraan, sedangkan pada tahun lalu penjualan dalam satu tahun sebanyak 6072 unit. Hal tersebut diungkapkan oleh Novi administrasi dealer resmi Yamaha.
            “Saat ini penjualanan kami masih stabil, belum ada peningkatan ataupun penurunan yang signifikan,” ungkap Novi, seorang admin di dealer Yamaha.
            Lain halnya yang dirasakan Widi, pemilik dealer Widi Motor, mengatakan bahwa saat ini penjualanan motor jauh merosot dibandingkan dengan pada tahun lalu. Ia mengaku pada awal Januari kemarin, motor hanya terjual sebanyak 3 unit. Sedangkan, pada bulan Februari dan Maret terjual 2 unit.
            “Saat ini penjualanan saya jauh merosot, di sini sepi pembeli. Bulan kemarin hanya terjual 2 unit saja,” ungkap Widi.
            Hal yang serupa juga dirasakan oleh Sukirno (53), kepala cabang dealer Perkasa Motor, mengatakan bahwa pada tahun ini penjualanan motor turun drastis. Ia menyatakan bahwa penurunan ini juga disebabkan ketidakstabilan BBM.
            “Tahun ini sedikit sekali minat pembeli motor, biasanya dalam sebulan kita bisa menjual sebanyak 50 unit lebih, namun akhir-akhir ini dalam sebulan hanya terjual 30 unit,” ungkapnya.
            Ia juga menambahkan, akhir-akhir ini penjualanan yang jauh merosot pada motor dengan merek Suzuki. Hal itu disebabkan karena suku cadang motor Suzuki sangat mahal dibandingkan dengan motor merek lainnya.
            “Suzuki sangat sedikit sekali peminatnya. Dalam sebulan paling hanya terjual 1 ataau 2 unit saja,” tambahnya lagi.
            Untuk kendaraan beroda empat juga mengalami dampak akibat kenaikan harga BBM. Hal ini diutarakan Okta yang mengaku karyawan dari CV. Putra Mobilindo. “Pastinya ada penurunan dalam penjualan mobil sejak awal tahun hingga sekarang, selain itu saingan dalam menjual mobil sangat ketat,” jelasnya.
            Untuk meningkatkan penjualan Okta mempromosikan model-model mobil dengan menggunakan media sosial. Kegiatan ini sudah dilakukannya sejak satu bulan terakhir ini, “ Walaupun belum ada peningkatan dalam penjualan mobil yang penting sudah usaha dengan maksimal,”ujarnya lagi. (HK)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar