Penjualan Kendaraan Bermotor Merosot 20%
TANJUNGPINANG (HK)- Pasca kenaikan
bahan bakar minyak (BBM) Sabtu (28/3) lalu, penjualan motor di Tanjungpinang
mengalami pemerosotan hingga 20 persen.
Hal ini terjadi pada beberapa dealer motor di
Kota Tanjungpinang.
Hal tersebut sangat dirasakan oleh
Duta Jaya Motor, penjualan kendaraan bermotor tersebut sangat jauh merosot dari
tahun sebelumnnya. Sebelum adanya kenaikan harga BBM, penjualan di tahun 2014
laku hingga sekitar 100 unit. Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 2015
diperkirakan hanya terjual sekitar 50 unit.
Pantauan di lapangan, Eddy
Kurniawan, pimpinan Duta Jaya Motor
mengakui omsetnya naik pada tahun 2013 dan 2014 yaitu hingga Rp200 juta,
namun tahun ini omset tersebut sangat diyakininya akan menurun drastis. Dia
juga menambahkan bahwa penjualan berkurang bukan hanya diakibatkan oleh
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tetapi
karena berkurangnya lapangan pekerjaan sehingga tidak ada yang membeli
motor lagi.
“Sekarang penjualan menurun bukan
cuma karena harga BBM yang naik, namun karena kurangnya lapangan pekerjaan”
ungkapnya, Rabu (8/4).
Di tempat yang berbeda, dealer resmi
Yamaha mengalami kestabilan dalam penjualan. Sejak Januari hingga Maret terjual
sebanyak 1382 unit kendaraan, sedangkan pada tahun lalu penjualan dalam satu
tahun sebanyak 6072 unit. Hal tersebut diungkapkan oleh Novi administrasi
dealer resmi Yamaha.
“Saat ini penjualanan kami masih
stabil, belum ada peningkatan ataupun penurunan yang signifikan,” ungkap Novi,
seorang admin di dealer Yamaha.
Lain halnya yang dirasakan Widi,
pemilik dealer Widi Motor, mengatakan bahwa saat ini penjualanan motor jauh
merosot dibandingkan dengan pada tahun lalu. Ia mengaku pada awal Januari
kemarin, motor hanya terjual sebanyak 3 unit. Sedangkan, pada bulan Februari
dan Maret terjual 2 unit.
“Saat ini penjualanan saya jauh
merosot, di sini sepi pembeli. Bulan kemarin hanya terjual 2 unit saja,” ungkap
Widi.
Hal yang serupa juga dirasakan oleh
Sukirno (53), kepala cabang dealer Perkasa Motor, mengatakan bahwa pada tahun
ini penjualanan motor turun drastis. Ia menyatakan bahwa penurunan ini juga
disebabkan ketidakstabilan BBM.
“Tahun ini sedikit sekali minat
pembeli motor, biasanya dalam sebulan kita bisa menjual sebanyak 50 unit lebih,
namun akhir-akhir ini dalam sebulan hanya terjual 30 unit,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, akhir-akhir ini
penjualanan yang jauh merosot pada motor dengan merek Suzuki. Hal itu
disebabkan karena suku cadang motor Suzuki sangat mahal dibandingkan dengan
motor merek lainnya.
“Suzuki sangat sedikit sekali
peminatnya. Dalam sebulan paling hanya terjual 1 ataau 2 unit saja,” tambahnya
lagi.
Untuk kendaraan beroda empat juga
mengalami dampak akibat kenaikan harga BBM. Hal ini diutarakan Okta yang mengaku
karyawan dari CV. Putra Mobilindo. “Pastinya ada penurunan dalam penjualan
mobil sejak awal tahun hingga sekarang, selain itu saingan dalam menjual mobil
sangat ketat,” jelasnya.
Untuk meningkatkan penjualan Okta
mempromosikan model-model mobil dengan menggunakan media sosial. Kegiatan ini
sudah dilakukannya sejak satu bulan terakhir ini, “ Walaupun belum ada
peningkatan dalam penjualan mobil yang penting sudah usaha dengan
maksimal,”ujarnya lagi. (HK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar