Ade Sopyan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Sabtu, 04 April 2015

Mencari Berkah, Bermodalkan Ketekunan

       Kerasnya kehidupan di zaman globalisai sekarang membuat sebagian orang sulit mendapatkan pekerjaan. Apalagi orang yang tidak pernah mengenyam bangku pendidikan terkadang banyak orang yang melakukan sebuah pekerjaaan sederhana tetapi dengan harapan dapat menguntungkan.

      Namun hal ini berbeda dengan perempuan yang bekerja sebagai tukang jamu keliling. Ya, bayangkanlah dengan sepeda tua, dia mengayuh sepedanya berkeliling dari satu tempat ketempat lain untuk menjual minuman yang menyehatkan itu. Pada saat pagi buta, dibawah matahari terik serta hujan pun ia tidak pernah mengeluh sedikitpun semua itu dilakukan hanya untuk biaya hidup keluarga mereka.

        Saroh, 40 tahun demikianlah orang menyebutnya, inilah kehidupan Saroh dia lah wanita hebat tidak pernah mengenal kata letih, lelah, malas, dan pantang menyerah. Saroh tinggal di daerah Batu Kucing, dialah sosok perempuan yang sangat baik, taat beribadah dan suka menolong.

       Dalam satu hari Saroh mendapatkan penghasilan 7500 Rupiah, satu jamu yang dia jual tidak begitu mahal hanya di jual seharga 500 Rupiah/gelas. Dengan bermodalkan ketekunan dan semangat dari orang-orang disekelilingnya membuat wantita paruh baya ini tidak pernah putus asa dan selalu berdoa serta mengharapkan ada keajaiban menghampiri suatu saat nanti. Saroh tidak pernah malu dengan pekerjaannya sebagai tukang jamu keliling.” Ngapain harus malu, saya bekerja yang penting halal”, tuturnya.

      Berjualan jamu keliling memang tidak mudah seperti yang dilakoni ibu saroh ini, terkadang hasil dari berjualan jamu tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan. Namun apa boleh buat, rasa syukurlah yang selalu terucap “ rizki itu kan sudah diatur, ya mau tidak mau pendapatan sedikitpun harus disyukuri , karena tidak selamanya jualan saya sepi “ujarnya dengan bijak.

      Dari hari kehari pekerjaan ini yang Saroh lakukan demi mencari sesuap nasi dan menyambung hidup, tidak sedikit pelanggannya yang berhutang Saroh selalu memberikannya dengan lapang kepada pelanggannya. Itulah figur saroh yang baik hati.


   Tutur salah seorang pelanggan, Saroh merupakan figur yang patut dicontoh tidak sedikit orang yang berjualan jamu keliling, namun hanya saroh yang memiliki semangat yang kuat, pantang menyerah, pekerja keras, dan bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Disis lain saroh juga merupakan pedagang yang baik hati dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar